Sejarah Sekolah

Berangkat dari mimpi dan kegelisahan tentang perkembangan anak didik di Taman Kanak-kanak, dan berangkat dari keinginan untuk berperan serta membangun Kabupaten Pacitan lewat pendidikan, kami berdiskusi untuk mewujudkan ipi tentang pendidikan sekolah dasar dengan membangun Sekolah Alam Pacitan.
Antara tahun 2005 sampai tahun 2008 semangat kami untuk mewujudkan mimpi terus berjalan. kami berupaya untuk meujudkan sekolah yang membebaskan, sekolah bagaikan keluarga, dan sekolah yang bisa memberikan warna di Kabupaten Pacitan. Masih jelas dalam ingatan kami, kami menghimpun dan mencari tim guru yang akan belajar di Sekolah Alam Cikeas. Saat ibu Lola Mareta sangat antusias dan bangga ddengan jiwa-jiwa anak muda yang mahu belajar kepadanya. Kami berempat Indrata Nur Bayu Aji, Bangun Naruttama, Khoirul Amin, dan Suyanti mulai berbagi peran dalam mempersiapkan segala hal untuk mewujudkan mimpi. modal dan pencarian tim guru kita persiapkan. Ketika tim sudah kami peroleh, kemudian berangkat ke Jakarta untuk belajar di Sekolah Alam Cikeas dengan naik bus. Waktu itu Ms. Fairus, Ms. Wulan, Ms. Asti, Mr. Aji, Mr. Bangun, dan Mr Topan. Selama sepuluh hari disana kita menyewa rumah kecil dan belajar setiap hari dengan melewati jalan berlumpur gelap, banyak rimbunan tanaman bambu, lampu selalu padam setiap beberapa jam, banyak nyamuk, berangkat dari  rumah kos ke Sekolah Alam Cikeas dengan naik turun tembok setinggi 2 meter. siang malam kita gunakan untuk melihat, diskusi, belajar membuat rencana kerja dan program, serta hal lain yang berkaitan tentang sekolah, peran orang tua dan anak didik.
Banyak ha menarik saat belajar di Sekolah Alam Cikeas, kami bisa berkunjung ke rumah Bapak Presiden bahkan kami di support makanan, berbincang-bincang dengan Ibunda Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan meihat kebun bunga anggrek sederhana milik ibu Ani Yudhoyono. Tak lupa kami singgah dan belajar di Rumah Ibu Lola Margareta serta melihat sekolah SOU (School Of Univers).
Selama kita belajar di Sekolah Alam Cikeas, Ms Yanti dan Mr Irul mempersiapkan segala kebutuhan tentang Yayasan Alam Permadhani, serta sosialisasi kepada calon anak didiknya. Sepulang belajar di Jakarta mulailah kami menentukan lokasi bangunan yang akan digunakan untuk sekolah. berkat Berkat Bapak Drs. Soedjono kami diajak untuk menemui pengurus gedung PGRI yang akan kita gunakan sebagai Sekolah Alam Pacitan. Alhamdulillah direstui dan di setujui untuk dipakai untuk dipakai kegiatan belajar. pada tanggal 20 Mei 2008 kami berempat mencetuskan dan menggagas Sekolah Alam Pacitan dengan naungan Yayasan Alam Permadhani.

Pada tahun ajaran baru tahun 2008-2009, beberapa administrasi belajar sudah kami siapkan, mebelair kelas, pengecetan sekolah serta penataan sekolah. Untunglah di awal tahun kami mendapat calon pendaftaran 20 anak baru, lalu kami kumpulkan bersama untuk dijelaskan tentang visi misi sekolah serta program Sekolah Alam Pacitan. Disaat pengmuman penerimaan siswa baru hanya 14 anak yang mau dan siap untuk belajar di Sekolah Alam Pacitan. Apalagi kami tidak berseragam, belajar langsung kemedia yang nyata, memakai tema dan jejaring tema sebagai alur belajarnya. Tidaklah heran tentunya sekolah yang baru  dengan konsep yang berbeda dengan sekolah pada umumnya, dengan nama Sekolah Alam pikiran orang tua pasti belajarnya di hutan, tidak ada aturan dan hal semacam itu masih ada sampai saat ini.

Jawaban atas keberadaan Sekolah Alam Pacitan tentu  bisa kita rasakan untuk semua. Pendidikan karakter dan pola kekeluargaan yang kami bangun mampu memberikan keberanian dan percaya diri pada anak didik kami. Hal tersebut terbukti saat acara sepedah hias kita muncul dengan konsep daur ulang 3R (reduce, reuse, recycle) yang mampu menjadi pendorong  keberanian pada anak-anak. Segudang prestasi dan peran kita dalam mendukung program pemerintah daerah sudah kita torehkan. Melalui kegiatan pameran daur ulang dan musik perkusi. Tak kalah menariknya jawaban keberadaan Sekolah Alam Pacitan yang masih seumur jagung sudah mampu bersaing baik akademik, olah raga, seni dan keagamaan. Berkat peran didik, wali murid, yayasan dan komite, sekolah mampu menorehkan Juara Nasional Kecil Menanam Dewasa Memanen dan Sekolah Adiwiyata Nasionla.

Terima kasih untuk segenap wali murid Sekolah Alam Pacitan, Yayasan Alam Permadhani, Komite Sekolah yang selalu mendukung semua program kegiatan dan semoga anak didik yang telah melanjutkan ke jenjang pendidikan sekolah pertaa dan seterusnya mau membantu adik-adiknya serta berkelanjutan Sekolah Alam Pacitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar